Menjadi yang pertama akan lebih mudah memantapkan branding… mengacu ke Scoopy VS Fino serta PCX vs Majesty

Lagi nunggu angkot ga sengaja lewat Yamaha Fino.. jadi menerawang inget beberapa tahun yang lalu sekitar tahun 2007 (maaf kalo salah..), motor ini muncul di Thailand, ga sedikit para pemodif tanah air yang ngambil garis Fino untuk diaplikasikan ke Mio.. ga sedikit juga yang menjual body ori Fino yang harganya bisa sampe harga Mio seken… selain itu jadi inget Yamaha Majesty yang merupakan skutik premium yang juga pernah seliweran dijalan beberapa tahun belakangan… tapi kenapa koq di Indonesia lebih dikenal saingannya yang sekelas dari pabrikan Honda yaitu Scoopy dan PCX ,yang lahir belakangan dibanding dua yang pertama..??

 

Sebenarnya saya gak banyak ahli soal Pemasaran… makanya sedikit baca dan akhirnya dapet sedikit ilmu yang mungkin bisa dishare juga ke rekan-rekan… mangga kang..

Dalam bisnis apa-pun sudah biasa dengan pengenalan nama (branding). Masalah branding  akan menjadi sangat penting karena branding itu  akan memunculkan persepsi konsumen yang beraneka ragam. Branding akan tersimpan dalam benak konsumen. Branding bukanlah pertarungan menentukan siapa yang dapat membuat produk  yang lebih baik, tetapi branding adalah pertarungan untuk menentukan siapa yang dapat menciptakan persepsi yang lebih baik.Kesan sebuah branding harus bermakna positif dan akan memunculkan  sikap loyalitas  konsumen pada akhirnya…. kalo udah gini siapa yang untung??

Selain dari pada itu masih ada hal lain yang gak kalah penting dalam suatu bisnis selain branding yaitu,

1. Keberuntungan untuk yang pertama, Menjadi yang pertama lebih baik dari pada menjadi yang lebih baik. Menjadi yang pertama akan lebih mudah memantapkan branding anda dibenak konsumen.

2. Buatlah kategori baru, menjadi pertama untuk kategori baru yang akan diingat oleh konsumen.

3. Fokus, Branding akan menjadi kuat manakala kita fokus. Fokuskan pada satu unggulan tertentu atau sekalian menjadi fokus pada spesialis tertentu, hal ini akan memudah pengenalan branding, dalam pikiran konsumen hanya akan mengasosiasikan branding kita dengan satu hal. Dalam jangka panjang branding yang terfokus akan cenderung lebih mendatangkan revenue dibandingkan branding yang tidak terfokus.

4. Diferensiasikan atau jual murah, tanpa diferensiasi mustahil akan dapat terbangun branding yang kuat. Jika calon pelanggan kita tidak dapat membedakan produk kita dengan produk pesaing kita,  maka mereka akan mencari produk atau layanan yang lebih kompetitif.

5. Gunakan humas (mass media) untuk membangun branding,  Iklan adalah apa yang kita katakan tentang bisnis kita, dan kecenderungannya kita akan mengatakan hal-hal yang baik. Oleh karena itu, iklan memiliki kredibilitas yang rendah. Humas (hubungan masyarakat bukan dalam pengertian staff humas) adalah apa yang media katakan tentang bisnis kita dan karena media adalah pihak ketiga, pendapat mereka akan mendekati kebenaran, lebih obyektif. Humas (media) selama tidak direkyasa, akan memiliki kredibilitas yang lebih baik dibanding dengan iklan.

6. Temukan nama yang hebat,  Bisnis itu sendiri sudah merupakan hal yang sulit, apalagi dibebani oleh nama/branding yang mudah dilupakan… mau jadi gimana bisnis kita?? Jika diputuskan nama yang “jelek” kita sudah setengah kalah, diperlukan kerja keras dan pikiran matang dan komprehensif dalam menetukan nama/branding dengan memberikan brand yang unik dan mudah diingat. Yang perlu diingat merek/branding hanyalah sebuah nama dalam jangka panjang. Ide-ide hebat yang kita miliki saat membuat suatu produk dapat dan akan ditiru oleh pesaing kita. Nama/brand-lah yang akan tersisa untuk membedakan kita dengan yang lain.

7. Konsisten, Tidak ada orang yang memiliki rasa kemanusiaan suka berada dilingkungan orang yang berkepribadian ganda, karena mereka sering dianggap abnormal. Demikian juga dengan branding kita, harus konsisten, karena jika sering berubah-ubah akan membuat orang bingung, dan pelanggan akan membelot ke pesaing kita.

8.Carilah Musuh, bukan teman: Untuk membangun brand yang kuat, kita perlu memberikan alasan keberadaaanya dan membuktikan kepantasannya untuk tetap ada. Oleh sebab itu kita perlu mencari musuh. Ketika kita memiliki lawan yang kuat, brand kita mendapatkan alasan untuk diterima di lingkungan kita. Musuh bisnis tidak selalu berupa branding lain, tetapi dapat berupa, kemacetan jalan, polusi lingkungan, kemiskinan, dan lain-lain.

10.Mengetahui waktu yang tepat untuk meluncurkan brand/merek yang kedua, Merek/brand kita tidak akan mewakili segalanya, ia akan memasuki kategori baru. Ketika saat itu tiba, lebih baik kita memperkenalkan brand kedua dari pada memperluas branding yang pertama dan mengaburkan maknanya. Jika brand pertama sudah menjadi juara dalam kategorinya maka sebaiknya membangun brand baru ditempat yang berbeda.

(Sumber: Brand Management oleh: Jacky Tai dan Wilson Chew)

3 Responses to “Menjadi yang pertama akan lebih mudah memantapkan branding… mengacu ke Scoopy VS Fino serta PCX vs Majesty”

  1. setuju….walaupun penjualan mio kalah ama beat, tetap aja mio dapet penghargaan brand award

    • yang pertama bakal mudah diingat… seharusnya fino dan majesty juga bisa jadi pertama karena di produksi duluan daripada scoopy dan pcx, sayangnya ga di Indonesia.. jadi di Indonesia ketika orang mengingat matik retro ingetnya scoopy, matik premium ingetnya pcx.. hehe…bener ga ya?

  2. […] buat yang doyan mini adventure akhirnya pabrikan garputala resmi brojolin X-Ride, sebagai usaha differensial membangun image duluan biar ga kecolongan lagi.. motor matik nuansa offroad dengan mesin/common […]

Leave a reply to fesoy Cancel reply